Huru Hara Hari Raya

 


Oleh: Helmy Maliki

Hari Raya Idul Adha merupakan waktu yang istimewa bagi umat Muslim untuk merayakan pengorbanan, kedamaian, dan kebersamaan. Namun, di tengah kebahagiaan itu, ada situasi sulit yang sedang terjadi di Pulau Raja Ampat. Rencana penambangan nikel di sana menyebabkan ketegangan dan konflik dalam masyarakat, bahkan sampai memecah suasana yang seharusnya damai saat hari raya.

Pulau Raja Ampat dikenal sebagai tempat yang sangat indah dengan alam yang masih sangat alami. Sayangnya, rencana membuka tambang nikel berpotensi merusak alam dan mengancam kehidupan masyarakat adat yang sudah lama tinggal di sana. Ketika umat Muslim merayakan Idul Adha dengan doa dan takbir, mereka juga harus menghadapi protes dan kekhawatiran tentang masa depan lingkungan dan hak-hak mereka.

Suara masyarakat yang menolak penambangan ini merupakan bentuk pengorbanan nyata, sejalan dengan semangat Idul Adha yang mengajarkan kita untuk berjuang demi keadilan dan kebaikan. Konflik di Raja Ampat bukan hanya tentang masalah ekonomi, tapi juga pertarungan antara menjaga alam dan kepentingan bisnis. Di sinilah, semangat saling menghormati dan mencari solusi damai sangat dibutuhkan.

Idul Adha mengingatkan kita pentingnya keadilan dan pengorbanan untuk kebaikan bersama. Seperti Nabi Ibrahim yang berani berkorban demi ketaatan dan kebenaran, masyarakat Raja Ampat juga menunjukkan keberanian dalam mempertahankan tanah dan alam mereka. Semoga kedamaian segera terwujud, dan Idul Adha ke depan bisa dirayakan dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan tanpa ada huru-hara. 

#Penulis Merupakan Sekretaris Umum HMI Komisariat Insan Cita Sekaligus Mahasiswa UIN Madura

Posting Komentar

0 Komentar