Oleh: Moh. Rifki
Selamat datang ke negeri para tikus-tikus berdasi,
Di mana kekuasaan dijadikan pemuas nafsu pribadi.
Jabatan dijadikan tameng untuk melindungi diri,
Dari jerat hukum yang kini sudah tak mampu untuk hidup kembali.
Cita-cita demokrasi telah busuk seiring berjalannya waktu,
keadilan berlubang di grogoti dengan dalih kepentingan.
Aneh memang, karna tak sejalan dengan harapan para pendahulu,
Haruskah aku bongkar saja kuburan para pahlawan?
Akan tetapi menangis pun tak ada guna,
Bersuara justru akan kehilangan nyawa.
Tertawa dianggap memiliki gangguan jiwa,
Diam pun di anggap tak berguna.
Yasudah lah, mari kita nikmati saja bersama.
Dengan sepuntung rokok dan seduhan kopi di pagi hari,
Aku menyapa dengan hangat kepada Negeri ini,
Namun negeriku menjawabnya dengan batuk berdahak,
Seolah negeriku sudah siap dengan datangnya hari kiamat.
Aku termenung, sedang ibuku belum sempat membuat sarapan,
Tak lama terdengar teriakan, “Siapa yang masih Jual Gas Eceran?”
“tidak boleh ada yang menjual gas eceran, semuanya harus mengantri ke pos yang sudah disediakan!!!”
Ucap salah satu manusia berkecukupan dengan jaz hitam.
Memang begitu Ironis, tapi inilah adanya.
Dan kalian semua, Selamat Datang di Negeri Konoha.
#Penulis Merupakan Kader HMI Komisariat Insan Cita Sekaligus Mahasiswa IAIN Madura.
0 Komentar