(Dok:Istimewa)
Oleh : Moh. Syurul*
Dalam demokrasi mestinya kejujuran dan keberanian menjadi fondasi utama. Namun, realitas hari ini sering kali menunjukkan fenomena yang menyedihkan dengan hadirnya para pengecut demokrasi.
Mereka yang, alih-alih berkompetisi secara fair, memilih jalan manipulasi, intimidasi, dan pelanggaran untuk memenangkan pertarungan politik.
Siapa Pengecut Demokrasi?
Pengecut demokrasi ialah mereka yang tidak percaya pada kekuatan gagasan dan dukungan rakyat.
Mereka menempuh segala cara untuk mempersempit ruang kebebasan memilih, seperti menahan C-6, memanfaatkan uang untuk membeli suara, atau mengintimidasi pemilih.
Tindakan ini bukan hanya melecehkan prinsip demokrasi, tetapi juga mengkhianati hak fundamental rakyat untuk menentukan masa depan bangsa.
Pengecut demokrasi sangat berbahaya karena merusak integritas pemilu/pilkada yang seharusnya menjadi arena suci bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasi. Ketika proses ini tercemar oleh manipulasi, maka hasil yang didapat akan kehilangan legitimasi.
Tindakan seperti ini menciptakan preseden buruk. Ketidakjujuran akan menjadi norma yang diwariskan kepada generasi mendatang, menggerogoti demokrasi dari dalam.
Mereka memperburuk ketimpangan sosial dengan menghalangi suara rakyat, mereka yang termarjinalkan semakin kehilangan ruang untuk dapat didengar.
Melawan pengecut seperti itu sangat memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak terutama lembaga penyelenggara pemilu harus tegas dalam menindak segala bentuk pelanggaran yang terjadi.
Masyarakat perlu diberdayakan untuk memahami hak-hak mereka sebagai pemilih. Juga, pendidikan politik harus diperkuat agar generasi muda memahami nilai-nilai demokrasi dan berani menentang segala bentuk penyimpangan.
Pengecut demokrasi bukan hanya musuh rakyat, tetapi juga ancaman bagi masa depan bangsa. Dalam sebuah negara/daerah yang berasaskan demokrasi, tindakan semacam ini harus dipandang sebagai pelanggaran yang sangat serius terhadap kedaulatan rakyat.
Dalam menjaga keutuhan bangsa, kita semua harus berani melawan pengecut itu dengan menegakkan kejujuran, keadilan, dan integritas dalam setiap proses yang ada.
Karena, tanpa keberanian dan integritas, demokrasi hanyalah bayangan dan formalitas hampa dari cita-cita kemerdekaan.
Lekas membaik demokrasi Indonesia!
#Penulis Merupakan Kader HMI Komisariat Insan Cita sekaligus Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah IAIN Madura
0 Komentar