(Ilustrasi)
Oleh : Faisol Bahri*
Konflik, baik berupa pertempuran fisik maupun perbedaan pendapat, memang merupakan bagian yang tak terhindarkan dalam kehidupan manusia. Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak semua konflik harus diselesaikan dengan cara konfrontatif atau keras kepala. Terkadang, kebijaksanaan justru diperlukan untuk menghindari konflik yang tidak akan menghasilkan solusi produktif atau positif.
Dalam medan perang, seorang prajurit yang bijak akan mempertimbangkan kemungkinan hasil dari pertempuran. Mereka akan berusaha mencari jalan taktis yang lebih menguntungkan, mungkin dengan memilih jalur yang memungkinkan mereka meraih keunggulan tanpa harus terlibat dalam pertempuran langsung yang berisiko.
Prinsip ini juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Reaksi pertama kita terhadap konflik sering kali berupa konfrontasi atau perlawanan. Namun, kadang-kadang, langkah yang lebih bijaksana adalah menghindari konfrontasi tersebut. Ini bukan berarti menghindari masalah atau mengabaikan perbedaan pendapat, melainkan mencari cara yang lebih konstruktif untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan tanpa memperburuk situasi.
Kebijaksanaan sejati terletak pada kemampuan untuk menghindari pertempuran yang tidak perlu. Tidak selalu harus ada pemenang dan pecundang dalam setiap konfrontasi. Alih-alih terjebak dalam pertempuran yang berpotensi merusak hubungan dan kedamaian, kita bisa memilih untuk menjaga kesatuan dan keharmonisan.
Memilih untuk menghindari konflik tidak berarti kita menyerah atau tidak menghormati orang lain. Sebaliknya, itu adalah bentuk keberanian untuk mengambil jalur yang lebih tinggi, mencari solusi yang lebih baik dan lebih damai.
Sebagai individu, kita memiliki kendali atas bagaimana kita merespons perbedaan pendapat dan konflik. Kita bisa memilih untuk menjadi prajurit bijak yang menjaga kedamaian dan membangun hubungan yang harmonis.
Menghindari konflik yang tidak perlu bukanlah tanda kelemahan, melainkan wujud kebijaksanaan yang sejati. Dengan mengutamakan nilai-nilai pengertian, kesatuan, dan kerja sama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis, menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik untuk kita semua.
#Penulis Merupakan Mahasiswa Prodi HTN Sekaligus Kader HMI Komisariat Insan Cita IAIN Madura
0 Komentar