(Sahrul untuk JMIC)
Oleh : Bahrullah*
Konfercab ke-XX HMI Cabang Bangkalan tak kunjung menemukan kejelasan. Setelah skenario licik Maskur dan jajaran pengurus HMI Cabang Bangkalam untuk memulai forum secara sembunyi-sembunyi gagal terlaksana.
Kini, Konfercab ke-XX HMI Cabang Bangkalan tak kunjung menemukan kepastian. Beredar Informasi bahwa Maskur dan kandidatnya sengaja memperpanjang forum untuk menunggu habisnya logistik kandidat lawan.
Sayangnya, strategi tersebut seolah nihil belaka. Kandidatnya tak kunjung melenting, di sisi lain banyak kader menilai bahwa situasi yang terjadi tak hanya disebabkan oleh faktor politis. Namun, juga oleh gagalnya proses kaderisasi di tubuh HMI Cabang Bangkalan.
Pasalnya, salah satu anggota Steering Commitee (SC) Dwiki Suhendro, terindikasi belum menyelesaikan Latihan Kader II (Intermediate Training). Hal ini berdasarkan pada pengakuan kader-kader HMI Cabang Bangkalan, yang telah mengikuti Latihan Kader II, yang dilaksanakan oleh HMI Cabang Bangkalan di era kepemimpinan Maskur.
Hal ini kemudian juga turut menjelaskan bagaimana kemudian SC, dapat membuat surat permohonan delegasi yang dinilai ngawur, dengan meniadakan peserta utusan penuh, dan peserta peninjau bagi komisariat Cakraningrat Galis.
Bagaimana tidak? Jika sekelas komisariat persiapan saja, seharusnya memiliki peserta peninjau, dalam surat tersebut Komisariat Cakraningrat justru tak memiliki utusan satupun.
Kini, segenap kader HMI Cabang Bangkalan yang juga tengah disibukan dengan proses open rekrutmen, yang notabenenya jauh lebih penting bagi proses regenerasi.
Mirisnya, di tengah proses penjaringan kader baru, keluarga besar HMI Cabang Bangkalan justru harus di permalukan dengan ditampilkannya ketidakprofesionalan kepengurusan HMI Cabang Bangkalan.
#Penulis Merupakan Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bangkalan Komisariat Hukum Universitas Trunojoyo Madura
0 Komentar