Sutan Syahrir dan Hegel

 

(Foto: Ilustrasi) 


Oleh : Romaji*

Sutan Syahrir dan Hegel, mengulas kembali kata-kata Sutan Syahrir seperti berikut ini "Hidup yang tidak diperjuangkan tidak akan dimenangkan". 

Disini saya mencoba untuk menemukan tafsir yang relevan dari kata-kata Sutan Syahrir ini, dilihat dari teorinya hegel yaitu Dialektika. Oleh karena itu, penting sekali untuk dijadikan rujukan dalam menjalani setiap aktivitas kehidupan. Karena bekal pertama manusia beriman untuk menjadi sholeh sosial adalah ilmu. Berikut ini saya tulis dari beberapa tafsir Hegel tentang kata-kata dari Sutan Syahrir yaitu :

1. Dialektika Hegelian yaitu  Hegel terkenal dengan metode dialektikanya yang melibatkan tiga tahap: tesis, antitesis, dan sintesis. Dalam konteks ini, "hidup yang diperjuangkan" bisa dilihat sebagai proses dialektika. Tesisnya adalah keadaan awal atau situasi hidup seseorang. 

Antitesisnya adalah perjuangan atau konflik yang dialami dalam hidup. Melalui perjuangan ini, seseorang mencapai sintesis, yaitu kemenangan atau pencapaian yang lebih tinggi. Dengan kata lain, hidup tanpa perjuangan (tanpa antitesis) tidak akan mencapai tahap sintesis yang lebih tinggi.

2. Pengalaman dan kesadaran diri yaitu : Hegel menekankan pentingnya pengalaman dalam perkembangan kesadaran diri. Perjuangan hidup adalah bagian dari pengalaman yang memperkaya kesadaran diri seseorang. Tanpa perjuangan, seseorang tidak bisa mencapai kesadaran diri yang lebih tinggi karena mereka tidak melalui proses refleksi dan transformasi yang diperlukan.

3. Sejarah sebagai progres, yaitu Hegel melihat sejarah sebagai proses perkembangan progresif menuju kebebasan dan realisasi Roh Absolut. Perjuangan dalam hidup individu mencerminkan perjuangan lebih besar dalam sejarah manusia. Hidup yang diperjuangkan adalah bagian dari proses historis ini, di mana individu dan masyarakat secara kolektif bergerak menuju pemahaman yang lebih besar dan kebebasan.

Dalam rangkuman, dari perspektif Hegelian, kata-kata Sutan Syahrir menyoroti pentingnya perjuangan sebagai elemen yang diperlukan untuk mencapai kemajuan dan pemahaman yang lebih tinggi dalam kehidupan. Tanpa perjuangan, tidak ada perkembangan dialektika, tidak ada pengalaman yang memperkaya kesadaran diri, dan tidak ada kontribusi pada progres historis yang lebih besar.
                                                                                  Sampang, 27 Juli 2024.


#Penulis Merupakan Mantan Ketua Umum Badan Pengelola Latihan Himpunan Mahasiswa IsIam (BPL HMI) Cabang Sampang. 

Posting Komentar

0 Komentar