Pemuda Terkikis Rasa Malas

 

(Ilustrasi) 



Oleh : Moh. Rifqy*

Mengutip dari pemikiran Nurcahya yang mengatakan bahwa, pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami pertumbuhan, dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional. Sehingga pemuda merupakan SDM pembangunan, baik hari ini maupun hari-hari yang akan datang. Pemuda juga sebagai calon generasi penerus, menggantikan generasi sebelumnya.

Pemuda juga merupakan regenerasi pejuang generasi terdahulu, untuk mewujukan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi salah satu harapan dalam setiap kemajuan dalam suatu bangsa. Pemudalah yang akan merubah pandangan orang, terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu, untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang sifatnya keilmuan, luasnya wawasan, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam Masyarakat. Bahkan, para kaum-kaum pemudalah yang banyak ikut terlibat ketika era penjajahan, sampai era proklamasi berlangsung dahulu. 

Akan tetapi, bagaimana ketika para pemuda-pemuda kita sekarang banyak yang terkikis dengan rasa malas ? Bahkan mengatakan rasa malas merupakan suatu kebiasaan yang tak bisa dicampakkan dengan mudah. Nah, sebelum membahas mengenai dampak daripada rasa malas itu yang terdampak terhadap kaum pemuda, kita perlu tau dulu, apa itu malas? Mengapa rasa malas itu datang? Bisakah rasa malas itu di lawan? 

Berbicara tentang malas, merujuk kepada pengertian dari KBBI. Malas adalah tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Malas juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi, dimana seseorang menghindari suatu pekerjaan yang seharusnya dapat ia kerjakan, dengan potensi dan energi yang ia miliki. Rasa malas juga sering datang disebabkan oleh dua perilaku, yaitu seringnya menunda-nunda, dan seringnya berdiam diri tanpa melakukan hal apapun. 

Rasa malas jika dibiarkan berlarut terlalu lama, akan susah untuk dihilangkan. Bahkan bisa saja menjadi sebuah karakter. Pada dasarnya semua orang, termasuk penulis, pun pernah dihadapkan dengan rasa malas untuk melakukan atau mengerjakan sesuatu. Namun bukan berarti hal tersebut harus dituruti dan dibiarkan begitu saja. Karena hal demikian bisa berdampak buruk baik kepada orang lain, terlebih lagi terhadap setiap individu kita bersama. 

Nah, pemicu rasa malas juga ditimbulkan melalui suara-suara kemalasan, yang dalam hal itu sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Contohnya seperti, "aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan", "aku khawatir", "aku akan terlihat bodoh dan gagal", " aku terlalu lelah", "aku tidak punya energi", "aku seharusnya tidak terlalu malas", dan lain sebagainya. Jadi suara-suara seperti itu yang patut kita hindari, dikala kita ingin melawan rasa malas tersebut. 

Dengan apa kita melawan rasa malas? yaitu yang pertama, dengan membuang semua rasa ketakutan dan kegagalan. Kedua, mempelajari cara melakukan sesuatu. Ketiga, merelaksasi. Keempat, mengevaluasi lingkungan sekitar. Kelima, membatasi diri kepada media sosial. 

Memang apa sih dampak dari adanya rasa malas bagi kaum-kaum pemuda sekarang? Sudah pasti teman-teman pembaca akan kompak mengatakan "Banyak!". Memang tak bisa dipungkiri, adanya rasa malas terhadap pemuda memang sangat berdampak dan sangat berpengaruh, yang cenderung kepada hal yang negatif. Seperti, memicu kemiskinan dan masalah sosial, cenderung mengedepankan ego, kurangnya tujuan dan motivasi dalam melakukan sesuatu, condong melakukan gosip atau ghibah, dan paling parahnya terhadap pemuda yang termakan oleh rasa malas secara otomatis akan memiliki sifat lalai terhadap apapun.

Jadi untuk teman-teman pembaca, apa masih mau bermalas-malasan? Apa masih mau di cap sebagai insan yang hidup tapi tak punya tujuan? Ketika teman-teman ingin bermalas-malasan, coba kalian berkaca kepada Semut. Dimana semut beranggapan, "Tiada hari tanpa mencari makan, intinya kerja, kerja, kerja Ha.. Ha.. Ha". (Di film kartun: Pada Zaman Dahulu) 
#ᴋᴀᴛᴀ_ǫᴏʟʙᴜ

#Penulis Merupakan Mahasiswa Prodi Ilmu Quran Tafsir Sekaligus Kader HmI Komisariat Insan Cita IAIN Madura

Posting Komentar

0 Komentar