![]() |
Khidmat: Para Pengurus Komisariat Saat Prosesi Pelantikan |
Acara yang bertajuk Leadership is an Action, Not a Position: Memimpin dengan Tindakan bukan Kekuasaan diisi oleh Kanda Mi'raj Al-Abshori sebagai Orator dan dihadiri oleh Majelis Rayon KAHMI, Ketua Cabang HMI Pamekasan dan beberapa undangan Organisasi Ekstra Kampus
Ketua Umum HMI Komisariat Insan Cita IAIN Madura, Zainul Firdaus Maza mengungkapkan, bahwa pelantikan ini menjadi momentum paling penting, sebab pelantikan ini akan menjadi tantangan untuk mengembalikan kembali marwah HMI yang sebenarnya, sehingga HMI Insan Cita IAIN Madura tidak tenggelam begitu saja diranah sosial", Ingin mengembalikan kembali marwah HMI komisariat insan dan mengembangkannya baik secara kualitas maupun kuantitas," tuturnya.
Tidak hanya itu, ia berkomitmen akan mendobrak status HMI IAIN Madura yang sudah lama tenggelam dan menhidupkan kembali sebagai Kiblat Perkaderan HMI di Madura, "Mengembalikan kembali hmi sebagai kiblat perkaderan HMI Pamekasan dengan memunculkan prestasi baik regional maupun Nasional," tekadnya.
Sementara itu, Syaiful Anam mewakili MR KAHMI IAIN Madura, menyampaikan bahwa HMI akan tetap berdiri kokoh apabila Komisariat dan Cabang mampu melakukan perkaderan dengan maksimal, "Pelantikan ini merupakan produk dari RAK, sehingga jika RAK tidak dilakukan secara konstitusional maka itu termasuk pembusukan kader," Tegasnya.
Selain itu, Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan, Fathorrohman menyampaikan, bahwa seorang pemimpin bukan hanya sebagai penguasa, tetapi ia harus lebih mumpuni di segala aspek dengan segala upaya dan tindakan agar menciptakan kader yang yang berkualitas untuk generasi selanjutnya, "bagaimana cara pemimpinPP menciptakan perubahan dia memang Harus memahami titik kemahasiswaan Kader HMI harus punya jiwa kepemimpinan yang matang, dimana seorang pemimpin harus dengan tindakan bukan dengan kekuasaan," paparnya.
Di kesempatan yang sama demisioner Ketua Umum HMI Komisariat Insan Cita Periode 2022-2023 berpesan, agar para kader HMI khususnya Ketua Umum harus bermental baja sehingga dia mudah goyah ketika dibenturkan dengan masalah internal kepengurusan, "Pemimpin harus bisa mendorong setiap elemen sehingga jika terjadi konflik pemimpin harus bisa menjadi pemecah solusi terbaik. Pungkasnya.
Reporter: Ririn
Redaktur: Junaidi
0 Komentar