![]() |
Fokus; Para Peserta saat Mendengarkan Materi |
JEJAKMEDIAINSANCITA - Koprs HMI-Wati (KOHATI) Cabang Pamekasan Komisariat Insan cita dan Tarbiyah IAIN Madura berkolaborasi mengadakan Training Sensitif Gender selama dua hari di Aula HMI Graha Insan Cita IAIN Madura sejak 27 Agustus hingga 28 Agustus 2022.
Ketua Pelaksana Yunda Ika Cahya Adibiea memaparkan Konsep gender menjadi persoalan yang menimbulkan pro dan kontra baik di kalangan masyarakat, akademisi, maupun pemerintahan sejak dahulu dan bahkan sampai sekarang. Pada umumnya sebagian masyarakat merasa terancam dan terusik pada saat mendengar kata gender. "Adanya mind-set yang sangat kaku dan konservatif di sebagian masyarakat, yaitu mind-set tentang pembagian peran antara laki-laki dan perempuan adalah sudah ditakdirkan dan tidak perlu untuk dirubah," tuturnya.
Tak luput dari itu, Ketua Umum Kohati Komisariat Tarbiyah Anis Marzuki, menyampaikan terkait pentingnya Training Sensitif Gender ini, sebab dalam kehidupan kita sebagai mahasiswa yang yang disambangi sebagai kaum intelektual terkadang masih miskin pemahaman tentang gender yang sebenarnya, "Karena dirasa masih sedikit kader HMI yg sadar akan sensitive gender, masih minim sekali yang bisa menyuarakan tentang keadilan gender". Ujarnya dalam sambutan
Selain itu Ketua Umum Kohati Komisariat Insan Cita, Lailatul Afifah, menyampaikan diadakannya training ini untuk menjadi bekal kader dalam mengikuti training selanjutnya terlebih training nasional di HMI. " Salah satunya, saya mengadakan traning sensitif gender ini, demi keberlangsungan adik-adik kohati untuk bagaimna adik-adik dapat bekal nanti dalam melanjutkan traning selanjutnya, seperti traning khusus kohati (LKK), dan sekaligus bekal adik-adik HMI-wan untuk melanjutkan Traning selanjutnya,biar mereka sedikit banyak mempunyai padangan, tentang traning2 terkhusus traning nasional yg ada di HMI," paparnya
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan maksud dan tujuan mengangkat tema 'gender persepektif NDP HMI, optimalisasi peran kader HMI dalam mewujudkan keadilan gender'. Ini menunjukkan bahwa NDP sebuah nilai, atau hal yang paling mendasar untuk dikaji dan akan tetap relevan dengan perubahan zaman, "NDP itu dapat dikaji dari berbagai aspek atau segala bidang," pungkasnya.
Reporter: Intan
Redaktur: Jun
0 Komentar