![]() |
Oleh: M. Rozien Abqoriy* |
Ada yg mengatakan, kampus itu adalah laboratorium peradaban.
Kampus adalah Laboratorium peradaban!
Dari kampus kita dapat melihat Manca-Negara,dari kampus kita dapat melihat Dunia, dari kampus kita dapat menyelesaikan Permasalahan-Permasalahan yang ada dalam Masyarakat di luar sana.
Dan dari kampus juga lahir orang-orang yang tidak punya Adab.
Itulah yang disampaikan oleh Salah satu presma Universitas Sumatera Utara.
Iya saya benarkan, karena semua macam bentuk kemanusiaan, kegiatan, manifestasi maupun analogi-analogi tentang Ketuhanan dan kemasyarakatan itu semua ada di sebuah kampus ataupun Universitas.
Maka dari itu, dalam kampus kita hanya sebagai dalang yang sedang bermain tapi beresiko. Apa maksudnya? Jika dalam konteks bermain, kita hanya mengartikan dengan arti yang sempit, kepada hal-hal yg tidak benar ataupun kepada hal-hal yang hanya sifatnya mempermainkan. Maka Hukum Kausalitas pada hidup, seiring akan menyerap secara langsung. Apa itu karakter? Karakter disini berperan sebagai jati diri yang sering mereka anggap sebuah ajang pencarian identitas seorang pemuda, tapi perlu diketahui karakter dalam konteks ini dilahirkan dari bagaimana kita menjalankan peran dalam kampus.
Jika kita diduduki dalam suasana yang horor atau menghantui, maka jika tidak bisa kita ketahui dan memahami. Maka kalimat doktrinisasi yang sering di koar-koarkan diwaktu dini, akan menjadi kalimat yang akan di telan sendiri dalam keadaan sadar karena melupakan independensi.
Jika kita diduduki dalam keadaan tanggungan, jabatan, birokrasi, kepemimpinan. Maka jika tidak dilakukan dengan semestinya, melahirkan anggapan bahwa sudah paling istimewa dan anggapan bahwa sudut pandang hanya kepadanya, batasan sosial sudah mulai dijalankan, melihat saudara sendiri terkadang dianggap ancaman. Itu bisa ditemui dan dirasakan sendiri, semua itu akan berakibat dan melekat dalam jangka waktu yang tidak lama. konteks kebebasan, kita bisa tentukan sendiri, tapi beresiko. Lahirnya politisi, Pejabat Pemerintah, koruptor, Ekonomi, dokter, teknokrat muda, pemimpin yang tidak bertanggung jawab. Semua itu ada karena pilihan, dan pilihan Mahasiswa sekarang ditentukan dalam masa depan.
Apa yang kita cari dalam kampus?
Tujuan masuk kampus apa?
Mencari jati diri, atau sebatas eksistensi dalam sebuah jabatan?
Yang akhirnya hanya sebatas tengkorak yang berotak tapi kurang memahami tentang yang akan menjadi dampak.
*Penulis Merupakan kader HMI Insan Cita IAIN Madura Komisariat Insan Cita IAIN Madura
0 Komentar